Sumpah Pemuda, Pelajaran Penting Sikap ‘PeDe’ Gibran Rakabuming di Pilpres 2024
Karawang, updatenews.id- Hari sumpah pemuda menjadi salah satu hari bersejarah bagi bangsa indonesia. Setiap tahunnya, momen bersejarah ini di peringati pada tanggal 28 Oktober.
Pada tahun 2023 ini, peringatan Hari Sumpah Pemuda tepat menginjak usianya yang ke-95 tahun.
Mengambil tema ‘Bersama Majukan Bangsa’ seperti yang sudah dirilis oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), tema peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini memiliki makna :
1.Membangun Semangat Kolaborasi dari semua elemen Bangsa dalam Memajukan Indonesia.
2.Memantapkan kerja bersama dalam satu orkestrasi gerak langkah melalui rangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95 tahun 2023 sehingga tercipta Pemuda Maju.
3.Meraih Peningkatan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) melalui kerjasama lintas kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah.
Lahirnya Hari Sumpah Pemuda sendiri dilatarbelakangi dari Kongres Pemuda II yang dilaksanakan oleh Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) pada 28 Oktober 1928.
Para pemuda di seluruh penjuru negeri yang berkumpul di Jakarta saat itu membulatkan tekad untuk bersatu dalam semangat persatuan dan bersama-sama melawan penjajahan.
Yaitu dengan menyatukan visi kebangsaan dengan komitmen bertumpah darah satu tanah air Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia, serta menjungjung bahasa persatuan bahasa Indonesia.
Menariknya, peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini berbarengan dengan momentum pendaftaran Bakal Capres-Cawapres ke KPU menjelang momentum demokrasi Pilpres 2024.
Kenapa menarik?, pasalnya salah satu bakal cawapres yang sudah mendaftar ke KPU merupakan seorang tokoh pemuda yang telah mengejutkan publik, karena kehadirannya dianggap telah merubah konstalasai perpolitikan Pilpres 2024.
Ya, ia adalah Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo, bakal cawapres dari Prabowo Subianto.
Bagi sebagian publik, kehadiran Gibran di pesta demokrasi Pilpres mungkin dianggap sebagai newcomer. Karena sebelumnya Gibran tidak pernah digadang-gadang media masa akan meramaikan bursa pencalonan Pilpres 2024.
Tetapi faktanya secara pengalaman politik, Wali Kota Surakarta tersebut tentu memiliki alasan dan prinsip demokrasi sendiri, sampai akhirnya memutusakan untuk menjadi bakal cawapres dari Prabowo Subianto.
Sikap ‘PeDe’ Gibran di Pilpres 2024 mungkin akan menjadi pelajaran penting bagi kita semua sebagai generasi penerus bangsa, bahwa kita para pemuda sudah seharusnya terlibat dalam demokrasi dan pembangunan di negeri tercinta ini.
“Tenang saja Pak Prabowo, tenang saja Pak, saya sudah ada di sini”, begitu kata Gibran, saat mengawali sambutan politik, saat dideklarasi menjadi bakal cawapres dari Prabowo Subianto.
Kehadiran Gibran di Pilpres 2024 diyakini akan menjadi interpretasi tersendiri, khususnya mengenai pandangan politik para pemuda-pemudi Indonesia yang sampai saat ini masih antipati terhadap politik.
Meskipun Gibran harus bersaing dengan bakal cawapres atau para senior politik lainnya seperti Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD, tetapi kehadiran Gibran di Koalisi Indonesia Maju (KIM) diyakini akan mampu mendongkrak suara Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Prabowo-Gibran, didukung sejumlah partai seperti Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PBB, Gelora, Garuda, hingga PSI, kehadiran Gibran di Pilpres 2024 juga diyakini dapat meraih mayoritas suara milenial (pemuda-pemudi).
So, jika Mas Gibran saja ‘PeDe’ dengan maju sebagai bakal cawapres, kenapa kita pemuda-pemudi sebagai generasi penerus bangsa masih antipati terhadap politik. Apalagi sampai harus golput di Pilpres 2024.
Bukankah sejak dulu kemerdekaan dan kemajuan bangsa ini selalu membutuhkan campur tangan pemuda.
Ya, seperti tema peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun 2023 kali ini ; ‘Bersama Membangun Bangsa’, Membangun Semangat Kolaborasi dari semua elemen Bangsa dalam Memajukan Indonesia.***
#Dea Eka Rizaldi SH,
Caleg DPRD Provinsi Jawa Barat
Dapil Karawang-Purwakarta
Partai Gerindra#