Parah Ambil Ijazah di SDN Kecamatan Klari Diduga Harus Bayar 20 Ribu
Karawang,updatenews.id | Dunia pendidikan hingga kini nyaris tidak pernah sepi dari masalah, apalagi di akhir – akhir tahun ajaran. Kini terkuak adanya pungutan di tingkat SD, dengan berbagai modus, mulai dari biaya pengambilan ijazah sampai dengan biaya masuk sekolah.
Info yang didapat awak media ada di salah satu SD di Kabupaten Karawang Kecamatan Klari Desa Cibalongsari tepatnya SD Negeri 2, diduga ada pungutan yang dianggap sangat memberatkan orang tua siswa.
Sejumlah orangtua siswa SD Negeri 02 Desa Cibalongsari Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang mengeluhkan adanya kutipan Rp 20 ribu yang dibebankan untuk pengambilan ijazah dan rapot anak mereka.
Mereka berharap, Dinas pendidikan Kabupaten Karawang, mengambil tindakan tegas atas praktik yang dirasa memberatkan tersebut.
“Saat ini ketika ekonomi pada sulit, tapi masih saja dibebankan kutipan untuk mengambil ijazah dan rapot. Padahal, katanya kalau sekolah negeri itu gratis tidak ada praktek pungli,” kata orangtua siswa yang takut namanya disebut kepada wartawan, Rabu (04/09/24).
Disebutkan, menjelang tahun ajaran baru ini pengeluaran mereka sangat banyak. Sebab, anak mereka yang tamat SD akan menyambung pendidikan ke SMP, sehingga banyak membutuhkan uang.
“Kalau yang duitnya banyak enaklah memutuskan kutipan Rp 20 ribu. Kalau macam kami buruh panen ini uang segitu cukup banyak,” katanya.
Disaat yang sama, awak media ini mencoba konfirmasi kepada kepala Sekolah SD N 2 Hj Awang Suwangsih untuk bisa menjelaskan terkait info yang kita dapat,
“Terimakasih informasinya, sy sebagai kepala sekolah tidak mengetahui ada nya Pungutan 20.000 nanti akan sy kroscek kebenarannya terkait adanya Pungutan tersebut” Ungkapnya saat di kompirmasi di ruang kepala sekolah
Terpisah kamipun mencoba menghubungi Nurlatif K3S di SD Duren tidak ada di tempat.
“Bapak tidak di kantor biasanya dia ada di korwil dan keliling ke sekolah sekolah apa lagi kalau di sekolah lain ada masalah dia jarang ke kantor” Ucap salah satu petugas sekolah SD Duren 1. (GW)